Mahasiswa menjual diri di Tasikmalaya ? Nampaknya menjadi pertanyaan menggelitik buat pembaca. Karena memang Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri, masa iya sih ada mahasiswa menjual diri ? ...
Paling tidak itulah yang diberitakan oleh Focus Jabar, seperti berikut ini.
Direktur Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam ( LKMI ) Tasikmalaya mengatakan banyak mahasiswa di Tasikmalaya yang menjual diri demi sesuatu yang diinginkan, hal tersebut dikarenakan tuntutan kebutuhan.
“Itu realita hasil dari penelusuran, dan ini sangat bahaya bagi kehidupan sosial di masyarakat, masa mahasiswi jual diri kedengarnya sangat janggal,” ungkap Liana Afriani di pendopo lama, jalan Otto Iskandar Dinata, selasa (12/5/2015)
Liana mencontohkan seperti para pemandu lagu (PL) di tempat-tempat karaoke kebanyakan Statusnya Mahasiswi.
“Sangat miris sekali kan, mereka datang dan bicara sama orang tuanya untuk kuliah tetapi karena tuntutan akhirnya terjerumus dalam pergaulan bebas, akhirnya yang tidak-tidak dilakukan,” ungkapnya
Menurutnya, hampir 60 persen remaja dan mahasiswa pernah melakukan sex sebelum pernikahan. Untuk itu pihaknya berharap Pemerintah maupun ulama untuk secepatnya melakukan pencegahan.
“Ini yang harus dipikirkan oleh kita semuanya, mengenai runtuhnya akhlak generasi muda, jadi mereka lebih senang duduk di tempat hiburan daripada dipengajian,” tegasnya.
Hal tersebut terjadi dikarenakan pertama faktor pergaulan dan lingkungan juga ekonomi yang mempengaruhi mereka terjun dalam pergaulan bebas.
Bahkan dari mulai anak yang masih duduk di bangku SMP, SMA dan Kuliahan pergaulannya sangatlah memprihatinkan seperti mabuk-mabukan, melakukan sex bebas dan yang lain-lainnya.
“Itulah fenomena Tasik saat ini, muda-mudinya lebih aktif dalam kehidupan malam daripada di pengajian, dengan itu kami berharap pemerintah maupun MUI ambil bagian dalam masalah ini,” tegasnya.
No comments:
Post a Comment