Tuesday, February 25, 2014

Pesona Kampung Naga yang Damai

 
Kampung Naga yang berada di lembah Sungai Ciwulan


Pada hari minggu kemarin, saya beserta keluarga sempat mampir dan berkunjung ke Kampung Naga (S7.36048 E107.99249). Kampung Naga adalah sebuah kampung yang berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya, jarak dari pinggir jalan raya (tempat parkir) hanya sekitar 800 m saja. Lokasi perhentian di jalan tersebut pada S7.36440 E107.99470



Lokasi Kampung Naga.
Vertical profile jalan setapak menuju Kampung Naga

Dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dan vertical profile yang tidak terlalu curam, Kampung Naga cocok dijadikan tempat untuk hiking keluarga sekalian belajar antropologi dan memuaskan hobi fotografi. 

Meskipun jalan menanjak tetapi dengan pemandangan yang indah hilang deh rasa cape

Kampung Naga memiliki luas satu setengah hektar, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.

Persawahan di Kampung Naga, memiliki pengairan yang baik

 
Kampung Naga berada di lembah Sungai Ciwulan


Suasana pedesaan yang tenteram


Menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga, menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga berarti melanggar adat, tidak menghormati karuhun, hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka.

Kampung Naga memiliki keunikan yang masih mempertahankan tradisi lelulurnya. Kesederhanaan masyarakatnya hingga kini masih melekat meskipun perkembangan zaman semakin modern. Adat istiadat yang masih dipelihara kuat adalah adat Sunda.

Alat penumbuk padi yang masih dipergunakan di Kampung Naga
Saung tempat alat menumbuk padi
Arsitektur bangunan yang khas dan penataan lingkungan yang baik merupakan hal yang menarik untuk fotografi. Meskipun demikian, warga Kampung Naga tidak mau dijadikan menjadi desa Wisata, karena alasannya tidak mau ditonton oleh orang ataupun turis yang datang. 

Rumah kayu di jalan setapak menuju Kampung Naga

Atap rumah di Kampung Naga

Rumah tradisional Kampung Naga
Bentuk rumah masyarakat Kampung Naga berupa panggung dengan bahan dari bambu dan kayu. Atap rumah tradisional dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu. Rumah harus menghadap ke utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah barat-timur. Dinding rumah terbuat dari bilik atau anyaman bambu dengan anyaman sasag. Rumah tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni. Bahan rumah tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu membuat rumah tembok atau gedung (gedong).

Masjid di tengah Kampung Naga


Ketika Anda berkunjung ke Kampung Naga untuk pertama kali, sebaiknya dibantu oleh guide lokal, mengingat ada larangan-larangan tertentu yang tidak boleh dilakukan dan ada tempat-tempat tertentu yang tidak boleh difoto. Namun demikian, apabila mau berkunjung sendiri juga tanpa ditemani guide juga tidak apa-apa, lokasi kampung sangat mudah ditemukan koq. Saran saya, jangan berkunjung pada hari : Selasa, Rabu, dan Sabtu karena masyarakat Kampung Naga dilarang membicarakan soal adat-istiadat dan asal usul kampung Naga. Sehingga tidak akan banyak cerita yang bisa digali. 

Kunjungan dari salah satu sekolah ke Kampung Naga

Mang Eno sebagai salah seorang guide yang siap memandu ke Kampung Naga

Rombongan pelajar yang sedang berkunjung ke Kampung Naga
Selain suasana kampung tradisional, juga ada beberapa tempat yang dapat dijadikan obyek wisata, misalnya sungai Ciwulan dan air terjun mini.


Air terjun mini

Air terjun mini di atas pesawahan

Jembatan di atas sungai Ciwulan
Sebenarnya masih banyak hal yang dapat dipelajari di Kampung Naga tetapi dipastikan tidak cukup 1 hari dan nampaknya harus menginap di lokasi. Untuk  menginap dimungkinkan di Kampung Naga. Tetapi harus disiapkan power bank karena gak ada listrik di Kampung Naga.

Untuk kegiatan fotografi banyak tempat yang menarik untuk difoto. Berikut ini foto-foto lainnya.


Gapura Selamat Datang di Kampung Naga

Tugu Kujang Pusaka

Narsis dulu ah hehehe ....

Pemuda Kampung Naga

Mencari rumput untuk ternak

Pemuda Kampung Naga, sudah mulai memakai alat elektronik

Menjual hasil kerajinan

Memikul hasil kerajinan
Ok deh, segitu dulu cerita kunjungan singkat ke Kampung Naga. Kalau ingin menikmati suasana pedesaan yang masih alami dan tradisional dapat berkunjung ke Kampung Naga...

------------

2 comments:

widiya said...

pak, bagaimana caranya utk mendptkan guide di kampung naga ini ? ada cp yg bisa di hub. saya ingin seklai berkunjung kesini melihat lebih dkt dan memahami kesederhanaan mereka. terima ksih

Unknown said...

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar.
Apabila berkunjung ke Kampung Naga jangan khawatir kesulitan guide, karena begitu sampai ke tempat parkir, ada sekretariat pemuda setempat yang menawarkan jasa menjadi guide.
Seperti pada foto di atas, nampak Mang Eno (salah seorang guide dari Karang Taruna setempat) sedang memandu anak sekolah yang berkunjung ke Kampung Naga.
Ditunggu kehadirannya di Kampung Naga
Terima kasih