Ternyata dengan semakin berkembangnya suatu kota akan semakin beragam pula pekerjaan penduduknya. Kota Tasikmalaya yang dikenal sebagai kota santri pun nampaknya mulai terimbas dengan budaya yang mulai mencoreng nama kota santri. Bisnis prostitusi semakin nampak dan PSK kadang mengaku sebagai mahasiswa agar tarifnya mahal. Ulasan tersebut seperti dilansir oleh Kompas.
Fenomena dunia malam dan bisnis prostitusi terselubung mulai marak di Kota Tasikmalaya. Dalam praktiknya, mereka memang tak secara terang-terangan menjajakan dirinya kepada para hidung belang di kota tersebut.
Perempuan yang bisa diajak kencan di wilayah Kota Tasikmalaya banyak yang mengaku sebagai mahasiswi. Dengan usia relatif muda dan berpenampilan menarik layaknya gadis muda sebayanya, mereka berupaya tampil meyakinkan sebagai mahasiswi, apalagi mereka tinggal di rumah-rumah kos dekat dengan salah satu universitas terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya.
Kompas pun menemui salah seorang wanita yang kesehariannya bekerja di salah satu tempat karaoke keluarga. M mengaku tinggal di rumah kos yang dekat dengan kampus di Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya. Usianya yang masih 19 tahun membuat dirinya menjadi primadona bagi para hidung belang yang menjadi pelanggannya.
"Kalau ngaku mahasiswa, tarifnya jadi lebih mahal," katanya saat ditemui di tempat kerjanya.
Hampir setiap malam, dia bekerja sebagai pemandu lagu bersama teman-temannya yang biasa disewa oleh para pelanggan hiburan karaoke. Layaknya gadis penghibur, mereka biasanya berpenampilan seksi dan selalu nongkrong di tempat karaoke. Namun, pelanggan yang sudah memiliki nomor kontak biasanya suka menghubungi terlebih dahulu dan janjian di ruangan karaoke.
"Ada yang punya nomor kontak, tinggal telepon dan janjian di room," kata dia.
Gadis yang seprofesi dengannya mudah ditemui di tempat-tempat karaoke yang ada di Tasikmalaya. Namun, menurut dia, tak semua wanita yang menjadi pemandu lagu bisa diajak kencan. Pasalnya, ada juga wanita pemandu lagu yang benar-benar sebagai mahasiswi dan bekerja untuk mencari uang di tempat karaoke.
"Untuk bisa membedakannya, si pelanggan bisa langsung nanya ke para pemandu lagu bisa lanjut kencan malam atau tidak. Nanti, biasanya kalau yang bisa diajak kencan akan mau diajak. Tapi, kalau tidak mau, mereka biasanya suka menunjukkan gadis lain yang bisa lanjut diajak kencan," kata dia.
Gadis pemandu karaoke yang bisa diajak kencan seperti ini, lanjutnya, biasanya mematok tarif lebih tinggi dari wanita yang mangkal di jalanan. Biasanya, mereka bisa diajak kencan dengan tarif minimal Rp 500.000 ke atas. Jumlah tarif biasanya langsung ditentukan antara gadis itu dan pelanggannya saat berada di tempat hiburan.
"Langsung saja bisa tawar-menawar," ujar dia.
No comments:
Post a Comment